Pendugaan Kedalaman Erosi Melalui Analisis Nilai Suseptibilitas Magnetik Tanah Di Salah Satu Daerah Lereng Nagari Bukik Limbuku

Authors

  • Elizabeth Giovanni Sitompul Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas
  • Arif Budiman Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas

DOI:

https://doi.org/10.25077/jfu.12.1.56-62.2023

Keywords:

erosi, suseptibilitas magnetik, daerah lereng, daerah acuan

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai pendugaan kedalaman erosi dan aliran air permukaan pada sebuah lereng di Nagari Bukik Limbuku melalui analisis nilai suseptibilitas magnetik tanah. Sampel tanah diambil dari dua lokasi yaitu daerah lereng dan daerah acuan yang berjarak 200 m dari daerah lereng. Pada daerah lereng sampel diambil pada lokasi seluas 3000 m2 yang terdiri dari 40 titik dengan variasi kedalaman pada masing-masing titik yaitu 10, 20, 30, 40, dan 50 cm, sedangkan pada daerah acuan sampel diambil pada satu titik dengan variasi kedalaman yaitu 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90 dan 100 cm. Pengukuran suseptibilitas magnetik sampel menggunakan Magnetic Suseptibility Meter dengan frekuensi rendah. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa nilai suseptibilitas magnetik sampel bervariasi dari 211,3×10-8 m3kg-1 sampai dengan 340,5×10-8 m3kg-1untuk daerah lereng dan dari 602,2×10-8 m3kg-1 sampai 711,4×10-8 m3kg-1 untuk daerah acuan. Hasil analisis nilai suseptibilitas magnetik sampel menunjukan bahwa keseluruhan daerah lereng telah mengalami erosi dengan kedalaman erosi lebih 50 cm dan aliran air permukaan pada daerah lereng berawal dari bagian kiri atas menuju ke selatan melewati bagian tengah lalu bergerak ke arah barat.

References

Arsyad, S., (2010). Konservasi Tanah dan Air, IPB Press, Bogor.

Dearing, J. A., (1999). Enviromental Magnetic Susceptibility Using the Bartington MS2 System, Bartington Instruments Ltd.

Hairiah, K., Suprayoga, D., Widianto, B., Suhara, E., Mardiastuning, A., Widodo, R. H., Prayogo, C., Rahayu, S., (2004). Alih guna lahan hutan menjadi lahan agroforestri berbasisis kopi: ketebalan seresah, populasi cacing tanah dan makroporositas tanah, Jurnal Agrivita, Vol. 6 No. 1, Hal 68-80.

Liu, L., Zhang, K., Fu, S., Liu, B., Huang, M., Zhang, Z., Zhang, F., dan Yu, Y. (2019). Rapid Magnetic Susceptibility Measurement For Obtaining Superficial Soil Layer Thickness and its Erosion Monitoring Implications. Geoderma, 351, 163–173.

Nawar, A., dan, Budiman, A., 2017, Pendugaan Keerosian Tanah Berdasarkan Nilai Suseptibilitas Magnetik Pada Tanah Lapisan Atas Di Bumi Perkemahan Universitas Andalas, Prosiding Seminar Nasional Fisika Universitas Andalas (SNFUA) 2017, Padang.

Royall, D. (2001). Use Of Mineral Magnetic Measurements to Investigate Soil Erosion and Sediment Delivery in A Small Agricultural Catchment in Limestone Terrain. Catena 46(1), 15–34.

Yu, Y., Keli, Z., Liang, L., Qianhong, M., dan Jianyong, L. (2019).

Estimating Long-Term Erosion and Sedimentation Rate on Farmland Using Magnetic Susceptibility in Northeast China. Soil and Tillage Research 187, 41–49.

Putri, A. S., (2019). Erosi : Jenis, Faktor Penyebab dan Proses, Kompas, https://www.kompas.com

Downloads

Published

2022-12-25

How to Cite

Sitompul, E. G., & Budiman, A. (2022). Pendugaan Kedalaman Erosi Melalui Analisis Nilai Suseptibilitas Magnetik Tanah Di Salah Satu Daerah Lereng Nagari Bukik Limbuku. Jurnal Fisika Unand, 12(1), 56–62. https://doi.org/10.25077/jfu.12.1.56-62.2023

Issue

Section

Articles