Optimasi Sintesis Karbon Aktif dari Bambu Buluh (Schizostachyum brachycladum) dengan Variasi Suhu Karbonisasi untuk Penyerapan Besi pada Air Sumur Gambut

Authors

  • Dwiria Wahyuni Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura
  • Mega Nurhanisa Universitas Tanjungpura
  • Abdurrahman Bahtiar Universitas Tanjungpura
  • Rutdiyanti Rutdiyanti Universitas Tanjungpura

DOI:

https://doi.org/10.25077/jfu.11.3.292-298.2022

Keywords:

Karbon aktif, suhu karbonisasi, bambu, adsorpsi

Abstract

Karbon aktif merupakan salah satu adsorben yang banyak digunakan sebagai material penjernihan air. Pada umumnya, karbon aktif dapat disintesis dari berbagai limbah biomassa yang tidak digunakan seperti bambu buluh (Schizosachyum brachycladum). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan suhu karbonisasi optimum sintesis karbon aktif yang dilihat dari penyerapan tertinggi kadar besi pada air sumur gambut. Artikel ini juga menjabarkan  hubungan antara suhu karbonisasi dan ukuran pori terhadap daya serap karbon aktif. Sintesis karbon aktif diawali dengan proses karbonisasi pada suhu 400, 450, 500, 550, dan 600°C (60 menit), kemudian dilanjutkan dengan proses aktivasi dengan mencampurkan bahan baku dengan larutan H3PO4 10% (24 jam) dilanjutkan pemanasan pada 900°C (60 menit). Ukuran pori dan morfologi permukaan karbon aktif digambarkan dengan menggunakan scanning electron microscope (SEM). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, karbon aktif yang dikarbonisasi pada suhu 500°C memiliki daya serap dan ukuran pori optimal, dengan efektivitas serapan sebesar 73,03% dengan ukuran pori sebesar 40 µm. Semakin besar ukuran pori karbon aktif, maka kemampuannya menyerap Fe dalam air sampel semakin juga semakin besar Penggunaan suhu di atas 500°C dapat merusak dinding pori karbon aktif. Dengan demikian, sintesis karbon aktif dari bambu buluh akan optimal jika dilakukan karbonisasi pada suhu 500°C

References

Apriani, R., Diah Faryuni, I., Wahyuni, D., 2013. Pengaruh Konsentrasi Aktivator Kalium Hidroksida (KOH) terhadap Kualitas Karbon Aktif Kulit Durian sebagai Adsorben Logam Fe pada Air Gambut. Prism. Fis. I, 82–86.

Febrianto, F., Endriadilla, D.R., Nawawi, D.S., 2016. Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel Bambu Betung dengan Perlakuan Perendaman Asam Asetat. J. Ilmu Teknol. Kayu Trop. 14, 23–38.

Hutapea, E.M., Iwantono, Farma, R., Saktioto, Awitdrus, 2017. Pembuatan Dan Karakterisasi Karbon Aktif Dari Bambu Betung (Dendrocalamus Asper) Dengan Aktivasi KOH Berbantuan Gelombang Mikro. J. Komun. Fis. Indones. 14, 1061–1066.

Ip, A.W.M., Barford, J.P., McKay, G., 2008. Production and comparison of high surface area bamboo derived active carbons. Bioresour. Technol. 99, 8909–8916.

Kusuma, S.S., Subiyanto, B., Massijaya, M.Y., 2011. Optimasi Pembuatan Papan Komposit Berbahan Baku Limbah Kayu Dan Bambu. Widyariset 14, 415–422.

La Hasan, N., Zakir, M., Budi, P., 2015. Desilikasi karbon aktif sekam padi sebagai adsorben hg pada limbah pengolahan emas di kabupaten buru propinsi maluku. Indones. Chim. Acta 7, 1–11.

Linda, F., Linda, R., Rafdinal, 2017. Pemanfaatan Rotan dan Bambu yang Bernilai Ekonomis oleh Masyarakat Suku Dayak Kanayatn di Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak. Protobiont 6, 233–239.

Loiwatu, M., Manuhuwa, E., 2008. Komponen Kimia dan Anatomi Tiga Jenis Bambu dari Seram, Maluku. agriTECH 28, 76–83.

Lubis, R.A.F., Nasution, H.I., Zubir, M., 2020. Production of Activated Carbon from Natural Sources for Water Purification. Indones. J. Chem. Sci. Technol. 3, 67–73.

Manurung, M., Sahara, E., Sihombing, P.S., 2019. Pembuatan Dan Karakterisasi Arang Aktif Dari Bambu Apus (Gigantochloa apus) Dengan Aktivator H3PO4. J. Kim. 13, 16.

Negara, D.N.K.P., Nindhia, T.G.T., Surata, I.W., Sucipta, M., 2017. Potensi bambu swat (gigantochloa verticillata) sebagai material karbon aktif untuk adsorbed natural gas (ANG). J. Energi Dan Manufaktur 9, 174–179.

Nurull, F., Ulfindrayani, I.F., 2019. Sintesis dan Karakterisasi Karbon Aktif dari Limbah Bambu Menggunakan Aktivator Asam Pospat (H3PO4). Pros. Semin. Nas. Sains dan Teknol. Terap. 1, 741–746.

Subiyakto, S., Gopar, M., Ismadi, I., Nugroho, A., Sumarno, A., Widodo, E., Sudarmanto, S., 2016. Pembuatan dan karakterisasi komposit zephyr bambu dengan perekat kempa dingin. J. Lignocellul. Technol. 01, 32–36.

Suhasman, S., Muh. Yusram, M., Yusuf Sudo, H., Santoso, A., 2010. Karakteristik Papan Partikel Dari Bambu Tanpa Menggunakan Perekat. J. Ilmu dan Teknol. Has. Hutan 3, 38–43.

Tumimomor, F., Maddu, A., Pari, G., 2017. Utilization of Bamboo Based Activated Carbon As Supercapacitor Electrode. J. Ilm. Sains Vol. 17, 73–79.

Verayana, Paputungan, M., Iyabu, H., 2018. Pengaruh aktivator HCl dan H 3PO4 terhadap karakteristik (morfologi pori) arang aktif tempurung kelapa serta uji adsorpsi pada logam timbal (Pb). J. Entropi 13, 67–75.

Downloads

Published

2022-07-01

How to Cite

Wahyuni, D., Nurhanisa, M., Bahtiar, A., & Rutdiyanti, R. (2022). Optimasi Sintesis Karbon Aktif dari Bambu Buluh (Schizostachyum brachycladum) dengan Variasi Suhu Karbonisasi untuk Penyerapan Besi pada Air Sumur Gambut. Jurnal Fisika Unand, 11(3), 292–298. https://doi.org/10.25077/jfu.11.3.292-298.2022

Issue

Section

Articles