Penentuan Aktivitas Spesifik Radionuklida Alam pada Sumber Air Panas di Nagari Pariangan Sumatera Barat

Annisa Yuliandari, Dian Milvita

Abstract


Telah dilakukan  penelitian tentang penentuan aktivitas spesifik radionuklida alam pada sumber air panas di Nagari Pariangan Sumatera Barat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas spesifik radionuklida 222Rn, 226Ra,232Th dan 40K. Penelitian ini menggunakan sampel air yang diambil dari tiga sumber air yang berbeda. Aktivitas spesifik air diukur menggunakan dua alat yaitu Durridge Rad7 Radon Detector dengan protokol WAT250 untuk radionuklida 222Rn dan menggunakan spektrometer gamma untuk radionuklida 226Ra,232Th dan 40K. Hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan pengukuran yaitu nilai aktivitas spesifik222Rn berada pada rentang 1,76-8,42 Bq/L yang menunjukkan bahwa aktivitas spesifik 222Rn  berada di bawah ambang batas yang direkomendasikan oleh Environmental Protection Agency (EPA) yaitu 11 Bq/L. Aktivitas spesifik radionuklida 226Ra berada di bawah batasan minimum yang dapat terdeteksi oleh spektrometer gamma yaitu 0,50 Bq/L. Aktivitas spesifik untuk radionuklida 232Th berkisar antara 0,50 ± 0,22 sampai 0,57 ± 0,20 Bq/L dan aktivitas spesifik 40K berkisar antara 1,24 ± 0,49 Bq/L sampai 62,49 ± 6,78 Bq/L. Nilai aktivitas spesifik226Ra,232Th dan 40Kmasih berada di bawah ambang batas yang direkomendasikan oleh PERKA BAPETEN No 9 tahun 2009 tentang intervensi terhadap paparan radiasi yang berasal dari TENORM yaitu 1000 Bq/L untuk 226Ra dan 232Th serta 10.000 Bq/L untuk 40K.


Full Text:

PDF

References


Abd El-Mageed, A. I. El-Kamel, A.H., dan Abbady, A.B. 2013, ‘Natural radioactivity of ground and hot spring water in some areas in Yemen’, Desalination, Vol.321, pp. 28–31.

Arief, A. S. 2006, ‘Tingkat radioaktivitas radionuklida primordial 238U dan 232Th di lingkungan tambang batubara terbuka’, Jurnal Ilmu Fisika, Vol.4, pp 265-275

Carpenter. 1997, ‘Interaction Radionuclides with Sediment and Suspended Particels’, Training Course Series No.7 on Strategy and Methodologies for Applied Marine Radioactivities Studies, IAEA, Vienna.

Hassan, N. M. A., Mohamed, dan Ebrahim, S. 2016, ‘Assessment of natural radioactivity in fertilizers and phosphate ores in Egypt’, Journal of Taibah University for Science, Vol.10, No.2, pp. 296–306.

Kojima, H. and Nagano, K. 1999, ‘The influence of meteorological and soil parameters on radon exhalation’, Radon in the Living Environment, Vol.71, pp. 627–642.

Kusdiana Setiawan, A., Pudjadi, E. dan Syarbaini. 2013, ‘Mapping of Enviromental Gamma Radiation Dose Rate in West Sumatera Province’, Prosiding Internasional Conference on the Sources, Effect and Risks ofIoizing Radiation, Bali.

López, J. A., Ornelas, O.D., Bohus, L.S., Rodriguez, G., dan Chavarria, I. 2016, ‘Correlation Between Underground Radon Gas and Dormant Geological Faults’, Journal of Nuclear Physics, Material Sciences, Radiation and Applications, Vol. 4, No. 1, pp. 265 - 275

Nugraha, E. D., Kusdiana Setiawan, A., Pudjadi, E. dan Syarbaini. 2021, ‘Radon Activity Concentrations in Natural Hot Spring Water: Dose Assessment and Health Perspective’, International Journal of Environmental Research and Public Health, Vol. 18, No.3, pp. 920.

Sax, S. N. 2006, ‘A cancer risk assessment of inner-city teenagers living in New York City and Los Angeles’, Environmental health perspectives, Vo. 114, No.10, pp. 1558–1566.

Suseno, H. 2001 ‘‘Interaksi Radionuklida dengan Sedimen dan Partikel Tersuspensi di Perairan Laut Teluk Naga’, Hasil penelitian Kegiatan P2PLR 2001, Vol. 6, No.2, pp. 43–46.




DOI: https://doi.org/10.25077/jfu.10.3.371-376.2021

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License

Published by:

Departemen Fisika, FMIPA Universitas Andalas

Kampus Unand Limau Manis Padang Sumatera Barat 25163

Telepon 0751-73307

Email:jfu@sci.unand.ac.id