Suseptibilitas Magnetik Tanah Sebagai Indikator Bencana Longsor Daerah Sitinjau Lauik

Alvan Dhani, Afdal Afdal, Arif Budiman

Abstract


Pengukuran nilai suseptibilitas magnetik tanah untuk memprediksi longsor pada daerah Sitinjau Lauik telah dilakukan menggunakan metoda kemagneta batuan .  Sampel tanah diambil berdasarkan daerah yang diduga belum terjadi longsor (L2 dan L3) dan daerah telah terjadi longsor (L1 dan L4) sebanyak empat daerah, sampel diambil dengan variasi kemiringan (atas, tengah, bawah) dan kedalaman 25, 50, dan 75 cm sebanyak 36 titik sampel.  Pengukuran suseptibilitas magnetik mengunakan alat Bartington Susceptibility Meter MS2B.  Pada daerah diduga belum terjadi longsor nilai χLF  rata-rata yaitu 405,9×10-8 m3kg-1, sedangkan pada daerah telah terjadi longsor nilai χLF  rata-rata yaitu 285,2 ×10-8 m3kg-1.  Hasil pengukuran nilai suseptibilitas magnetik menunjukkan bahwa tanah yang terkandung di daerah sitinjau lauik mengandung lempung, dengan ditemukannya mineral magnetik seperti illite, montmorillonite, dan hematit yang merupakan mineral penyusun dari lempung.  Daerah L3 lebih rentan terjadi longsor karena memiliki nilai χFD (%) berkisar (1,79-7,65)% dengan rata-rata 4,08 %, yang menunjukkan tanah pada L3 telah dipengaruhi oleh perubahan suhu dan cuaca yang akan menyebabkan sifat magnetik dari tanah tersebut melemah dan terjadilah pelapukan pada tanah sehingga memicu pergerakan tanah.

 

Measurement of soil magnetic susceptibility to predict landslides in Sitinjau Lauik has been happened by using the rock magnetism method.  Sample were taken from four areas based on area that has not happened landslide (L2 and L3) and area where landslide had occurred (L1 and L4). Sample were taken with slope variation ( top, middle, and bottom) and depth of 25, 50, 75 cm for 36 samples.  The magnetic susceptibility measurement was performed with Bartington Susceptibility Meter MS2B.  The results of measuring the magnetic susceptibility value show that the soil contained in the lauik site contains clay, with the discovery of magnetic minerals such as illite, montmorillonite, and hematite which are the constituent minerals of clay. The L3 area is more prone to landslides because it has a value of χFD (%) ranging (1.79-7.65)% with an average of 4.08%, which indicates that the soil at L3 has been affected by changes in temperature and weather which will cause magnetic properties from the soil weakens and there is weathering of the soil, which triggers soil movement.


Full Text:

PDF

References


Abe K., dan R. R. Ziemer, ‘Effect of Tree Roots on Shallow-Seated Land Slides’, USDA forest Service Gen. Tech. Rep. PSW-GT, 130, 11-20 (1991).

BNPB, 2019, Data Bencana Longsor, https://bnpb.cloud/dibi/laporan5a, diakses tanggal 5 Mei 2020.

BPBD, 2017, Data Wilayah Rawan Bencana di Provinsi Sumatera Barat, https://bpbd.sumbarprov.go.id/details/news/156, diakses tanggal 3 Desember 2020.

BPS, 2019, Letak geografi Kota Padang, https://padangkota.bps.go.id/statictable/2015/04/26/2/letak-geografis-kota-padang.html, diakses 3 Desember 2020.

Dearing, J., 1999, Environmental Magnetic Suseptibility Using the Bartington MS2 System, Chi Publishing, England.

Effendi, S.F., Budiman, A., Identifikasi Bulir Superparamagnetik Sebagai Prekusor Longsor di Daerah Bukit Lantiak Kecamatan Padang Selatan Kota Padang, Jurnal Fisika Unand, 7, 312-319 (2018).

Fanani, F.C., Surendro, B., Amin, M., Pengaruh Ketinggian Lereng Terhadap Gaya Longsor Pada Tanah Homogen, World of Civil and Enviromental Engineering Journal, 1, 1-8 (2018).

Hunt, C.P., Moskowitz, B.M., dan Barnerje, S.K., 1995, Magnetic Properties of Rocks and Mineral, London.

Naldi, F. dan Budiman, A., Analisis Suseptibilitas Magnetik Tanah Lapisan Atas Sebagai Indikator Bencana Longsor di Bukit Sula Kecamatan Talawi Kota Sawahlunto, Jurnal Fisika Unand , 7, 110-116 (2018).

Pratiwi, R. A., Prakoso, A. G., Darmasetiawan, R., Agustine, E., Kirana, K. H., Fitriani, D., Identifikasi Sifat Magnetik Tanah di Daerah Tanah Longsor, Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-journal) SNF2016, 5, 182-187 (2016).

Sugito, Irayani Z., Jati I. P., Investigasi Bidang Gelincir Tanah Longsor Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Jenis di Desa Kebarongan Kec. Kemranjen Kab. Banyumas. Berkala Fisika, 13, 49-54 (2010).

Tarling, D.H. dan Hrouda, F., 1993, The Magnetic Anisotropy of Rocks, Chapman & Hall, London.

Warmada, I.W., Sirait, H. R.., Karakterisasi Mineral Lempung di Dusun Biting, Desa Pelem, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Prosiding Seminar Nasional Kebumian Ke-12 Yogyakarta 5-6 September 2019, 1042-105 (2019).




DOI: https://doi.org/10.25077/jfu.10.2.191-197.2021

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License

Published by:

Departemen Fisika, FMIPA Universitas Andalas

Kampus Unand Limau Manis Padang Sumatera Barat 25163

Telepon 0751-73307

Email:jfu@sci.unand.ac.id