Ekstrak Kulit Batang Bakau sebagai Inhibitor Korosi Baja Komersil

Authors

  • Tantri Marelita Aini Laboratorium Fisika Material, Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas
  • Dahyunir Dahlan Laboratorium Fisika Material, Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas

DOI:

https://doi.org/10.25077/jfu.10.2.156-162.2021

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh ekstrak kulit batang bakau sebagai inhibitor korosi baja komersil.  Dalam penelitian ini dibentuk lapisan pada permukaan baja menggunakan metode elektrodeposisi.  Lapisan dibuat dari pelarutan Nikel (II) sulfat 1M, asam borat 0,24 M dan aquades dengan tambahan ekstrak kulit batang bakau pada konsentrasi 0%; 0,5%; 1%; 1,5%; 2% dan 2,5% volume.  Baja terkorosi dalam larutan NaOH 1 M selama 4,5 jam. Karakterisasi menggunakan mikroskop optik untuk semua sampel dan karakterisasi X-Ray Diffractometer (XRD) untuk sampel terbaik yaitu sampel yang telah dielektrodeposisi dengan konsentrasi inhibitor 2% sebelum dan sesudah korosi.  Laju korosi diukur menggunakan metode kehilangan berat, dimana kehilangan berat baja berbanding lurus dengan laju korosi.  Penambahan konsentrasi ekstrak kulit batang bakau dapat mengurangi kehilangan berat pada baja dan meningkatkan efisiensi inhibisi.  Efisiensi inhibisi paling besar yaitu 83% dengan penambahan 2% dan 2,5% inhibitor.  Karakterisasi menggunakan mikroskop optik menunjukkan baja dengan konsentrasi 2% adalah yang paling optimum karena tidak tergerus, tidak terbentuk endapan korosi dan permukaannya masih dalam keadaan halus setelah direndam dalam media korosif.


Research on the effect of mangrove stem bark extract as an inhibitor of commercial steel corrosion has been conducted. This research produces a coating on the steel surface using the electrodeposition method. The coating was made from dissolving 1M nickel (II) sulfate, 0.24 M boric acid and distilled water with the addition of mangrove bark extract at a concentration of 0%; 0.5%; 1%; 1.5%; 2% and 2.5% by volume. Steel was electrodeposed for 3 minutes with a voltage of 3V. The steel corroded in 1 M NaOH solution for 4.5 hours. Characterization using an optical microscope for all samples and characterization of the X-Ray Diffractometer (XRD) for the best sample, namely samples that have been electrodeposed with 2% inhibitor concentration before and after corrosion. The corrosion rate was measured using the weight loss method, where the weight loss of steel is directly proportional to the corrosion rate. Increasing the concentration of mangrove bark extract can reduce weight loss in steel and increase inhibition efficiency. The greatest inhibition efficiency was 83% with the addition of 2% inhibitor. Characterization using an optical microscope shows that steel with a concentration of 2% is the most optimum because it is not eroded, no corrosion deposits are formed and the surface is still in a smooth state after immersing in corrosive media.

References

Bayuseno, A.P., 2009, ‘Analisa Laju Korosi pada Baja untuk Material Kapal dengan dan tanpa Perlindungan Cat’, Jurnal Rotasi, Vol. 11, No. 3, hal. 32-37.

Beumer, B.J.M, 1985, Ilmu Bahan Logam, Jilid I, (diterjemahkan oleh: Matonondang), Nusantara Karya Aksara, Jakarta, hal. 104.

Dahlan, D., Daud, A. R., Radiman, S., Yahya, R., 2005, ‘Pengendapan Lapisan Tipis Nikel dan Sifat Korosinya’, Paksi Jurnal, hal. 73-78.

Dahlan, D., Khatijjah, S., Ade, U. B., Abdil, B., Akrajas, A. A., 2017, Synthesis of two-dimensional nanowall of Cu-Doped TiO2 and its Application as Photoanode in DSSCs, Physica E, Elsevier, Vol. 91, hal. 185-189.

Darmawi, 2018, Buku Pendukung Perkuliahan Pengendalian Korosi dan Perlakuan Permukaan Pelapisan Logam, Universitas Sriwijaya, Palembang.

Jones, D. A., 1992, Principles and Prevention of Corrosion, Maxwell Macmillan International Pub. Group, New York.

Kartikanigsih, D., Arwan, M. A. B., Danarto, Y.C., 2011, ‘Pengambilan Tanin dari Kulit Kayu Bakau dan Pemanfaatannya sebagai Adsorben Logam Berat Cuprum (Cu) dan Timbal (Pb)’, Ekuilibrium, Vol. 10, No. 7, hal 37-41.

Lubis, M. F., Dahlan, D., 2020, ‘Sintesis Lapisan Antikorosi menggunakan Tanin dari Kulit Batang Bakau sebagai Inhibitor’, Jurnal Fisika Unand, Vol. 9, No. 2, hal 277-283.

Mahaputri, S. A., Dahlan, D., Yetri, Y., 2018, ‘The Use of Cacao Peels Extract (Theobrema cacao) as the Corrosion Inhibitor on Steel Layers Electrodeposition’, Recent Advancesin Petrochemical Science, Vol. 5, No. 3, hal 1-5.

Setiawan, A., Mayangsari, N., E., Dermawan, D., 2018, ‘Pemanfaatan Ekstrak Daun Tembakau sebagai Inhibitor Korosi pada Logam Baja Karbon dan Aluminium’, Chemical Engineering Research Article, Vol. 1, No. 2, hal 82-91.

Sidiq, M. F., 2013, Analisa Korosi dan Pengendaliannya, Jurnal Foundry, Vol. 3, No. 1, hal 25-30.

Sulistyaningsih, E., Lestari, N., 2018, ‘Pengaruh Komposisi Material Komposit Pani-TiO2 yang Disintesis secara Elektrodeposisi terhadap Laju Korosi pada Baja Karbon Rendah’, Fullerene Journ Of Chem, Vol. 3, No. 2, hal 52-57.

Tissos, N. P., Dahlan, D., Yetri, Y., 2018, ‘Syntesis of Cuprum (Cu) Layer by Electrodeposition Method Theobroma Cacao Peels as Corrosion Protector of Steel’, Advanced Science Engineering Information Technology,Vol. 8, No. 4, hal 1290-1295.

Yetri, Y., Mahaputri, S. A., Dahlan, D., 2019, ‘Sintesa Lapisan Nikel (Ni) pada Permukaan Baja dengan Metode Elektrodeposisi dengan Penambahan Inhibitor Ekstrak Kulit Buah Kakao (Theobrema Cacao)’, Jurnal Integrasi, Vol. 11, No. 2, hal 86-90.

Riadi, M., 2019, Korosi/Pengkaratan (Reaksi, Jenis, Penyebab dan Perlindungan), <https://www.kajianpustaka.com/2019/12/korosi-pengkaratan-reaksi-jenis-penyebab-dan-perlindungan.html>

Downloads

Published

2021-04-06

How to Cite

Aini, T. M., & Dahlan, D. (2021). Ekstrak Kulit Batang Bakau sebagai Inhibitor Korosi Baja Komersil. Jurnal Fisika Unand, 10(2), 156–162. https://doi.org/10.25077/jfu.10.2.156-162.2021

Issue

Section

Articles