Analisis Kerawanan Bencana Longsor dari Karakteristik Hujan, Pergerakan Tanah dan Kemiringan Lereng di Kabupaten Agam

Authors

  • Dinda Maulani Adfy Laboratorium Fisika Bumi, Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas
  • Marzuki Marzuki Laboratorium Fisika Bumi, Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas

DOI:

https://doi.org/10.25077/jfu.10.1.8-14.2021

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh intensitas curah hujan, pergerakan tanah, dan kemiringan lereng terhadap kejadian longsor di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Nilai hujan pemicu longsor dibuat berdasarkan data curah hujan dari satelit GPM (Global Precipitation Measurement) pada tiap kejadian longsor di Kabupaten Agam. Kejadian longsor yang diteliti adalah kejadian selama tahun 2019 sampai 2020. Pergerakan tanah dianalisa dari data satelit Sentinel-1 yang diolah dengan menggunakan metode DInSAR (Differential Interferometry Synthetic Aperture Radar). Interval nilai hujan pemicu longsor di Kabupaten Agam didapatkan sebesar 0,05 - 62,64 mm/hari. Nilai curah hujan tahunan di daerah ini didapatkan sebesar 2.467,7 - 3.611,5 mm. Hasil penelitian menunjukkan Kabupaten Agam mengalami penurunan tanah yang ditandai dengan nilai pergerakan tanah sebesar 0 s/d -0,737017 cm/tahun. Daerah di Kabupaten Agam dengan tingkat kerawanan longsor sangat rendah (0,75%) dan rendah (10,53%) tersebar pada kawasan bagian tenggara. Daerah dengan tingkat kerawanan longsor sedang (45,11%) tersebar pada kawasan bagian barat hingga selatan yang didominasi oleh faktor pergerakan tanah yang cukup besar dan kelerengan yang curam. Daerah dengan tingkat kerawanan longsor tinggi (39,85%) dan sangat tinggi (3,76%) tersebar pada kawasan bagian utara yang faktor dominannya adalah curah hujan tinggi, pergerakan tanah besar, dan kelerengan yang curam.

 

This research investigates precipitation intensity, land movement, and topographic slope on landslides in Agam Regency, West Sumatra. The landslide events, which are analyzed, are from 2019 to 2020. The precipitation intensity for each landslide event is estimated from GPM (Global Precipitation Measurement) observation. The land movement is estimated by the Sentinel-1 satellite data, processed by using DInSAR (Differential Interferometry Synthetic Aperture Radar) method. The precipitation intensity, which includes landslides, is around 0.05 - 62.64 mm/day. Furthermore, the annual precipitation value of this region is about 2467.7 - 3611.5 mm. The result shows that Agam Regency has experienced land subsidence by the velocity rate varying from 0 to -0.737018 cm/year. The southeast region of Agam Regency is categorized as very low (0.75%) to low (10.53%) landslide vulnerability areas. The west to the south region of Agam Regency is categorized as moderate landslide vulnerability areas (45.11%), large land movement, and steep slope. The areas with high (39.85%) to very high (3.76%) landslide vulnerability are scattered in the north, dominated by high precipitation intensity, large land movement, and steep slope factors

References

Arsyad, U., Barker, R., Wahyuni, dan Matandung K.K. 2018, ‘Karakteristik Tanah Longsor di Daerah Aliran Sungai Tangka’, Jurnal Hutan dan Masyarakat, vol.10, no.1, pp. 203-214.

Azeriansyah, R., Prasetyo, Y., dan Yuwono, B.D. 2017, ‘Analisis Identifikasi Dampak Bencana Tanah Longsor Dengan Menggunakan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) (Studi Kasus : Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik)’, Jurnal Geodesi Undip, vol.6, no.4, pp. 474-484.

Ckhotimah, H., Vonnisa, M., dan Budiman, A. 2019, ‘Pemanfaatan Data Alos PALSAR Untuk Estimasi Pergerakan Tanah Kota Padang Upaya Mitigasi Bencana Longsor’, Jurnal Fisika Unand, vol.9, no.1, pp. 93-99.

Fransiska, L., Tjahjono, B., dan Gandasasmita, K. 2017, ‘Studi Geomorfologi dan Analisis Bahaya Longsor di Kabupaten Agam, Sumatera Barat’, Buletin Tanah dan Lahan, vol.1, no.1, pp. 51-57.

Gemilang, W.A., Husrin, S., Wisha, U.J., dan Kusumah, G. 2017, ‘Kerentanan Pesisir terhadap Bencana Longsor di Bungus Sumatera Barat dan Sekitarnya Menggunakan Metode Storie’, Jurnal Geosaintek, vol.3, no.1, pp. 37-44.

Gustari, I. 2009, ‘Analisis Curah Hujan Pantai Barat Sumatera Bagian Utara Periode 1994-2007’, Jurnal Meteorologi dan Geofisika, vol.10, no.1, pp. 29-38.

Hidayat, R., dan Zahro, A.A. 2018, ‘Identifikasi Curah Hujan Pemicu Longsor di Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu Hulu-Banjarnegara’, Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS IX, Solo.

Masvika, H., Adi, A.D., dan Faris F. 2018, ‘Evaluasi Penurunan Konsolidasi Tanah di Semarang Utara Berdasarkan Korelasi N-SPT dengan mv’, Jurnal Rekayasa Sipil, vol.7, no.1, pp. 1-12.

Pemerintah Kabupaten Agam, 2016, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021, Pemerintah Kabupaten Agam, Agam.

Sarya, G., Andriawan, A.H., Ridho, A., dan Seputro, H. 2014, ‘Intensitas Curah Hujan Memicu Tanah Longsor Dangkal di Desa Wonodadi Kulon’, Jurnal Pengabdian LPPM Untag Surabaya, vol.1, no.1, pp. 65-71.

Taufik, Kurniawan, A., dan Putri, A.P. 2016, ‘Identifikasi Daerah Rawan Longsor Menggunakan SIG (Sistem Informasi Geografis)’, Jurnal Teknik ITS, vol.5, no.2, pp. 78-82

Downloads

Published

2021-02-17

How to Cite

Adfy, D. M., & Marzuki, M. (2021). Analisis Kerawanan Bencana Longsor dari Karakteristik Hujan, Pergerakan Tanah dan Kemiringan Lereng di Kabupaten Agam. Jurnal Fisika Unand, 10(1), 8–14. https://doi.org/10.25077/jfu.10.1.8-14.2021

Issue

Section

Articles