Analisis Anomali Temperatur Permukaan Tanah dan Awan Gempa Berkaitan dengan Gempa Palu 2018

Authors

  • Silvia Wahyuni Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas
  • Marzuki Marzuki Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas

DOI:

https://doi.org/10.25077/jfu.9.3.352-359.2020

Abstract

Anomali temperatur permukaan tanah dan awan gempa yang berkaitan gempa bumi yang terjadi di Palu 28 September 2018 telah diteliti  menggunakan data temperatur permukaan tanah dan permukaan air laut dari Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) dan data awan dari satelit Multifunction Transport Satellite (MTSAT). Data temperatur udara dari European Centre for Medium Range Weather Forecasts (EMCWF) juga digunakan untuk memastikan bahwa anomali temperatur bukan disebabkan oleh aktivitas cuaca. Anomali temperature permukaan tanah diamati selama 5 tahun dari 2014-2018 dan awan gempa diamati 3 bulan sebelum terjadi gempa bumi. Penelitian ini menemukan adanya kenaikan temperatur permukaan tanah dan air laut sebagai prekursor gempa Palu 2018. Pada saat terjadi gempa kenaikan temperatur permukaan tanah pada siang hari sebesar 2,2 K melebihi batas nilai sebagai prekursor gempa bumi (>2 K) tetapi kenaikan temperatur teramati setiap tahun. Selain itu, anomali temperatur permukaan laut hanya 0,25 K masih lebih kecil dari anomali sebagai prekursor gempa bumi (>2 K). Selama itu tidak ditemukan juga adanya kemunculan awan gempa sebelum gempa terjadi. Dengan demikian gempa Palu 2018 tidak diiringi oleh kenaikan temperatur permukaan tanah dan air laut serta kemunculan awan gempa.

 

Anomaly land surface temperature and earthquake cloud that related the 2018 Palu earthquake were examined using land and sea surface temperatures from Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS)  and cloud from the Multifunction Transport Satellite (MTSAT) satellite data.  Air temperature data from the European Center for Medium-Range Weather Forecasts (EMCWF) were also used to ensure that temperature anomalies are not caused by weather activity. Land surface temperature anomalies were observed for five years from 2014-2018, and earthquake clouds were observed for three months before the earthquake. This study find an increase in the surface temperature of land and seawater as a precursor to the 2018 Palu earthquake. During the earthquake, there was an increase in land surface temperature by 2,2 K, which exceeds the limit value of anomaly land surface temperature as an earthquake precursor (> 2 K), but such an increase is observed every year. In addition, sea surface temperature anomaly is only 0,25 K, which is much smaller than the value as an earthquake precursor  (> 2 K). It was also found that there is no earthquake cloud before the Palu earthquake. Thus, the 2018 Palu earthquake was not accompanied by an increase in land and sea surface temperatures and the appearance of earthquake clouds.

References

Gou, G.M., “Studying Thermal Anomaly before Earthquake with NCEP Data,†The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, 37 Bagian B8 (2008).

Gou. G.M. dan Wang, B., “Cloud Anomaly before Iran Earthquake,†International Journal of Remote Sensing, 29(7), hal. 1921-1928 (2008).

Morozova, L.I., “Dynamics of Cloudy Anomalies above Fracture Regions during Natural and Anthropogenically caused Seismic Activities ,†Fisika Zemli, hal 94-96 (1997)

Musyafa, M., 2011, “Diskripsi Pengetahuan Mandor Konstruksi dalam Bidang Rekayasa Bngunan Tahan Gempaâ€. Jurnal Penaggulangan Bencana, 2(2), hal. 9-14 (2011).

Ouzonov, D. dan Freund, F., Mid-Infrared Emission Prior to Strong Earthquake Analyzed by Remote Sensing Data, Advances in Space Research, 33, hal. 268-273 (2004)

Pribadi, K.S. dan Yuliawati, A.K., “Pendidikan Siaga Bencana Gempa Bumi sebagai Upaya Meningkatkan Keselamatan Siswa ( Studi Kasus Pada SDN Cirateun dan AND Padasuka 2 Kabupaten Bandung),†Jurnal UPI, Bandung,2008

Rahma, M. dan Marzuki, “Pengamatan Anomali Temperatur dan Awan Gempa Yang Mengiringi Gempa Aceh 2004 dan Gempa Sumatera Barat 2007â€, Jurnal Fisika Unand, 2015.

Saraf, A. K., Rawat, V., Choudhury, S., Dasgupta, S. dan Das, J.M., “Advances In Understanding of the Mechanism for Generation of Earthquake Thermal Precursor Detected by Satellites,†International Juornal of Applied Earth Obersevation and Geoinformation, 11, hal. 373-379 (2009)

Sukawi, Z.H., “Bambu Sebagai Alternatif Bahan Bangunan dan Konstruksi di Daerah Rawan Gempa,†Jurnal TERAS, (2010).

Sulce, A., “Is Land Surface Temperature an Earthquake Precursor?,†Tesis, Departement de Lenguajes y Sistemas Informaticos, University Jaume I. Castellon, 2013.

Socquet, A., Hollingsworth, J., Pathier, E. dan Bouchoun, M., “Evidence of Supershear during the 2018 Magnitude 7,5 Earthquake from Geodesy,†Articles https://doi.org/10.1038/s41561-018-0296-0, (diakses Juli 2019).

Downloads

Published

2020-08-14

How to Cite

Wahyuni, S., & Marzuki, M. (2020). Analisis Anomali Temperatur Permukaan Tanah dan Awan Gempa Berkaitan dengan Gempa Palu 2018. Jurnal Fisika Unand, 9(3), 352–359. https://doi.org/10.25077/jfu.9.3.352-359.2020

Issue

Section

Articles