Analisis Vektor Deformasi Stasiun SuGAr Akibat Gempa Bengkulu 12 September 2007

Authors

  • Annisa Zahratul Hilma Laboratorium Fisika Bumi, Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas
  • Dwi Pujiastuti Laboratorium Fisika Bumi, Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas
  • Deasy Arisa Laboratorium Earth Hazard, Pusat Penelitian Geoeknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.25077/jfu.9.3.338-344.2020

Abstract

Telah dilakukan analisis deformasi yang terjadi akibat gempa Bengkulu 12 September 2007.  Dalam penelitian ini vektor deformasi dapat dilihat dari pergeseran beberapa stasiun SuGAr yang tersebar di sepanjang pantai barat Pulau Sumatera.  Data yang digunakan yaitu data pengamatan GPS pada fase koseismik dan pascaseismik dari 9 stasiun SuGAr yaitu stasiun BSAT (Bulasat), LAIS (Lais), LNNG (Lunang), MKMK (Muko-Muko), NGNG (Nyang Nyang), PPNJ (Pulau Panjang), PRKB (Parak Batu), PSKI (PulauSikuai), dan SLBU (Silabu).   Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan software GAMIT/GLOBK 10.70 dan pemetaan vektor deformasi menggunakan software GMT 5.4.5.  Hasil yang didapatkan pada penelitian ini menunjukkan arah pergerakan stasiun SuGAr secara horizontal akibat gempa yaitu ke arah barat laut.  Hal ini menunjukkan bahwa subduksi lempeng ke arah timur laut mengalami perubahan secara signifikan akibat gempa Bengkulu 2007.  Stasiun yang mengalami pergeseran paling besar adalah stasiun  PRKB di Pulau Pagai Selatan  dengan besar pergeseran 180,89 cm, sedangkan stasiun yang memiliki pergeseran paling kecil adalah stasiun NGNG di Pulau Siberut bergeser sejauh 16,38 cm . Pada fase pascaseismik arah deformasi masih mengikuti fase koseismik, tapi nilai pergeserannya lebih kecil. Dapat disimpulkan semakin dekat lokasi stasiun dengan episenter gempa, maka deformasi yang terjadi juga akan semakin besar.  

 

Deformation due to the Bengkulu earthquake on September 12th  2007 has been analyzed.  The deformation vector could be seen from the displacement of SuGAr stations distibuted along the west coast of Sumatra Island. This study used the GPS observation data of  the coseismic and  postseismic phase recorded by 9 SuGAr stations which were BSAT (Bulasat), LAIS (Lais), LNNG (Lunang), MKMK (Muko-Muko), NGNG (Nyang Nyang), PPNJ (Panjang Island), PRKB (Parak Batu), PSKI (Sikuai Island), and SLBU (Silabu).  The data processed by GAMIT / GLOBK 10.70 software and GMT 5.4.5 for mapping of the deformation vector.  The results showed direction of the displacement from the SuGAr station horizontally to the northwest in the coseismic phase.  It showed that the subduction of the plate toward the northeast have a significant change due to Bengkulu Earthquake.  The PRKB station located in South Pagai Island had the biggest displacement value which was  180.89 cm, while the NGNG station  located in Siberut Island had the smallest displacement which was 16.38 cm. At the postseismic phase, direction of deformation following the coseismic phase. Therefore, the closer station located to the earthquake epicenter, the greater deformation occured.

References

Abidin, H. Z., Andreas, H., dan Meilano,I., Deformasi Koseismik dan Pascaseismik Gempa Yogyakarta 2006 dari Hasil Survei GPS, Jurnal Geologi Indonesia, 4 (4), hal 275-284 (2009).

Andreas, H., Sarsito, D. A., Meilano, I., dan Abidin, H., Z, Implikasi Koseismik dan Pascaseismik Horizontal Displacement Gempa Aceh 2004 Terhadap Status Geometrik Data Spasial Wilayah Aceh dan Sekitarnya, Prosiding Seminar Dokumentasi Ilmiah Gempa Aceh 2004, Kelompok Keahlian Geodesi, ITB, 2005.

Ardiansyah, S., Energi Potensial Gempa Bumi di Kawasan Segmen Mentawai Sumatera Barat (0,5˚ LS – 4,0˚ LS dan 100˚BT - 104˚BT, PSJ, 2 (1), hal 1-9 (2014).

Natawidjaja, D. H., Gempa Bumi dan Tsunami di Sumatera dan Upaya Untuk Mengembangkan Lingkungan Hidup Yang Aman Dari Bencana Alam, Laporan Kebencanaan Nasional 2007 (2007).

Sajagat, M.J, Awaluddin, dan M, Yuwono, B.D., Hitungan Kecepatan Pergerakan Stasiun SUGAR Akibat Proses Interseismic Gempa Mentawai 2007. Jurnal Geodesi Undip, 5 (4), hal 196-206 (2016).

Downloads

Published

2020-08-14

How to Cite

Hilma, A. Z., Pujiastuti, D., & Arisa, D. (2020). Analisis Vektor Deformasi Stasiun SuGAr Akibat Gempa Bengkulu 12 September 2007. Jurnal Fisika Unand, 9(3), 338–344. https://doi.org/10.25077/jfu.9.3.338-344.2020

Issue

Section

Articles