Analisis Konsentrasi Gas Radon (Rn-222) Menggunakan Detektor Jejak Nuklir CR-39 Di Objek Wisata Lobang Jepang Bukittinggi

Authors

  • Suriza Putri Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas
  • Dian Milvita Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas
  • Wahyudi Wahyudi Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi-BATAN

DOI:

https://doi.org/10.25077/jfu.9.2.250-256.2020

Abstract

Pengukuran konsentrasi gas radon telah dilakukan di objek wisata Lobang Jepang Bukittinggi. Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui estimasi dosis efektif yang diterima pengunjung dan pemandu selama memasuki objek wisata tersebut. Pengukuran gas radon dilakukan dengan metode pasif menggunakan 50 detektor jejak nuklir CR-39 yang dipasang selama 14 hari di sepanjang lintasan objek wisata tersebut. Hasil pengukuran konsentrasi gas radon terkecil yaitu 2469,87 ± 174,65 Bq/m3 sampai dengan yang terbesar yaitu 80641,18 ± 5702,19 Bq/m3. Adapun estimasi dosis efektif gas radon terhadap pengunjung yaitu 1,4 x 10-2  mSv/tahun. Nilai ini tidak melebihi dari batas yang direkomendasikan oleh UNSCEAR tahun 2000. Akan tetapi, estimasi dosis gas radon yang diterima pemandu yang didapatkan melebihi dari batas rekomendasi UNSCEAR tahun 2000.

 

The measurement of radon gas concentration has been done in tourism object Lobang Jepang Bukittinggi. This measurement aims to determine the estimated effective dose received by visitors and guides during entering the tourism object. The radon gas measurements are carried out by the passive method using 50 CR-39 nuclear track detectors installed for 14 days along the lines of the tourism object. The smallest results of the radon gas concentration measurement are 2469.87 ± 174.65 Bq/m3 up to the largest that is 80641.18 ± 5702.19 Bq/m3. Furthermore, the estimated effective dose of radon gas to visitors is 1.4 x 10-2 mSv/year. This value does not exceed the limit recommended by UNSCEAR in 2000. However, the estimated radon gas dose received by the guide obtained exceeds the UNSCEAR recommendation limit in 2000.

References

Akhadi, M., (2000), Dasar-Dasar Proteksi Radiasi, Rineka Cipta, Jakarta.

Akmal, A.S., Dewang, S., Abdullah, B., dan Syarbaini., Analisis Kandungan Radiasi Radon dan Thoron di Gua Mimpi dan Gua Batu (Gua Wisata) Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung Kab. Maros Sulawesi Selatan Makassar, Repository Universitas Hasanuddin, 2013.

ICRP, Protection Against Radon-222 at home and at work, ICRP Publikasi 65, 1993.

Manda, M., Wahyudi, Abdullah, B., & Dewang, S., Penentuan Konsentrasi Radon (Rn-222) dan Thoron (Rn-220) menggunakan Detektor Jejak Nuklir CR-39 di Gua Londa dan Ke’te’ kesu, Repository Universitas Hasanuddin, 2016.

Shahin, F., Eissa, M.F., dan Mostafa, R.M., Radon Measurements Using Track Detector in Wadi Sannur Cave, Radiation Protection and Dosimetry, 42 (46), 2007.

UNSCEAR, 2000, Source and Effects of Ionizing Radiation, United Nations Scientific Committee on Effect of Atomic Radiation, Rep. To General Assembly, New York.

UNSCEAR, 2008, Source and Effects of Ionizing Radiation, United Nations Scientific Committee on Effects of Atomic Radiation. United Nations, New York.

Wahyudi, Iskandar D, Safitri R, dan Kusdiana, Determination of Radon Concentrations in Dwelling in Aceh, Natural, 17 (2), 2017.

Wilkening, M, (1990), Radon in The Environment. Department of Physics, New Mexico lnstitute of Mining and Technology, USA.

Yulianingsih, T.M, (2010), Jelajah Wisata Nusantara: Berbagai Pilihan Tujuan Wisata di 33 Provinsi, Medpress, Jakarta.

Rizal, H., 2019, Jumlah Kunjungan Wisata ke Bukittinggi Meningkat, http://pariwisata.m.klikpositif.com, diakses 07 Januari 2019.

Downloads

Published

2020-11-09

How to Cite

Putri, S., Milvita, D., & Wahyudi, W. (2020). Analisis Konsentrasi Gas Radon (Rn-222) Menggunakan Detektor Jejak Nuklir CR-39 Di Objek Wisata Lobang Jepang Bukittinggi. Jurnal Fisika Unand, 9(2), 250–256. https://doi.org/10.25077/jfu.9.2.250-256.2020

Issue

Section

Articles