Perbandingan Karakteristik Batuan Beku Erupsi Gunung Gamalama dan Gunung Talang

Authors

  • Alexandros Andreas Laboratorium Fisika Bumi, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Andalas
  • Ardian Putra Laboratorium Fisika Bumi, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Andalas

DOI:

https://doi.org/10.25077/jfu.7.4.293-298.2018

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang karakteristik batuan erupsi Gunung Gamalama dan Gunung Talang yang meliputi struktur dan komposisi kedua batuan vulkanik tersebut. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah XRD (X-Ray Diffractometer) dan XRF (X-Ray Fluorescence). Hasil uji XRD menunjukan batuan Gunung Gamalama didominasi oleh albit dan berlinit sedangkan batuan Gunung Talang didominasi oleh kristobalit dan alunit. Hasil uji XRF menunjukan bahwa batuan Gunung Gamalama mengandung 58,485% silika dan dikelompokan sebagai batuan beku andesit dan diorit. Batuan Gunung Talang mengandung 75,438% silika dan dikelompokan sebagai batuan beku riolit. Berdasarkan kandungan SiO2 dan K2O batuan Gunung Gamalama dikelompokan sebagai andesit basal (K-sedang) dengan kedalaman magma pembentuk batuannya sekitar 106 km dan batuan Gunung Talang dikelompokan sebagai riolit (K-rendah) dengan kedalaman magma pembentuk batuannya sekitar 54 km. Batuan Gunung Gamalama memiliki sifat magnetik yang lebih kuat dari batuan Gunung Talang karena mengandung hematit (Fe2O3) sebesar 5,546% dan besi (Fe) sebesar 9,952%. Perbedaan warna (cerat) batuan Gunung Gamalama dan Gunung Talang dipengaruhi oleh kandungan magnesium (Mg) dan besi (Fe). Tingginya kandungan magnesium (Mg) dan besi (Fe) menunjukan batuan Gunung Gamalama tersusun oleh mineral yang bersifat lebih basa dari batuan Gunung Talang. Secara umum, batuan Gunung Gamalama bertipe andesit basaltik, sedangkan batuan Gunung Talang bertipe riolitik.

Kata kunci: Gunung Gamalama, GunungTalang, silika, kedalaman magma

Downloads

Published

2018-10-01

Issue

Section

Articles