Pengaruh Stabilisator Terhadap Ukuran, Morfologi, dan Fotoluminesensi Nanopartikel Seng Oksida yang Disintesis dengan Metode Sol-Gel

Authors

  • Rizchi Aulia Utami Laboratorium Fisika Material, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas
  • Astuti Astuti Laboratorium Fisika Material, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas
  • Mulda Muldarisnur Laboratorium Fisika Material, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas

DOI:

https://doi.org/10.25077/jfu.7.1.39-44.2018

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh stabilisator terhadap ukuran, morfologi dan fotoluminesensi nanopartikel ZnO yang disintesis dengan metode sol-gel.  Stabilisator yang digunakan adalah polietilen glikol (PEG), polivinil alkohol (PVA), dan polivinil pirolidin (PVP).  Nanopartikel ZnO dikarakterisasi dengan XRD untuk mengetahui struktur dan ukuran kristal, SEM untuk melihat morfologi permukaan dan ukuran partikel, dan laser Nd:YAG untuk mengukur intensitas luminesensinya. Ukuran kristal ZnO tanpa stabilisator, ZnO ditambahkan PEG, ditambahkan PVA adalah 32,7 nm, sedangkan yang ditambahkan PVP adalah 38,5 nm. Struktur kristal dari semua sampel ZnO adalah heksagonal.  Citra SEM memperlihatkan bahan ZnO tanpa penambahan stabilisator memiliki ukuran partikel yang tidak seragam dan beraglomerasi, sedangkan untuk ZnO yang disintesis dengan penambahan stabilisator  ukuran partikelnya lebih seragam dam aglomerasinya berkurang. ZnO yang memiliki intensitas luminesensi paling kuat secara berturut-turut yaitu ZnO ditambahkan PEG, ZnO tanpa penambahan stabilisator, dengan penambahan PVA, dan penambahan PVP.  Intensitas puncak spektrum luminesensi tersebut terletak pada panjang gelombang 638,27 nm, 620,63 nm, 586,60 nm, dan 596,15 nm.

Kata kunci: Intensitas luminisen, fotoluminisensi, stabilisator, aglomerasi, ZnO.

Downloads

Published

2018-01-03

Issue

Section

Articles