Analisis Perubahan Garis Pantai Pulau Enggano Bengkulu Utara Menggunakan Aplikasi Digital Shoreline Analysis System (DSAS)

Authors

  • Nur Aini Gunawan Program Studi Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Bengkulu
  • Riska Ekawita Program Studi Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Bengkulu
  • Supiyati Supiyati Program Studi Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Bengkulu
  • Anjasman Anjasman Stasiun Meterologi Badan Meteorologi dan Klimatalogi Fatmawati Bengkulu

DOI:

https://doi.org/10.25077/jfu.13.6.756-761.2024

Keywords:

Accretion and Abrasion, Wave Height, shoreline, DSAS

Abstract

The coastline is the boundary between the land surface and the sea surface that can change every year. Enggano Island is one of the areas experiencing very rapid coastal changes. This research aims to identify changes in the coastline of Enggano Island over the past 5 years and determine the maximum and minimum changes in abrasion and accretion. The data processing results show that over the past 5 years, the coastline in three villages on Enggano Island has changed overall, with abrasion of 91.01 meters and accretion of 348.08 meters. Due to the wave height on Enggano Island, these three villages have experienced sedimentation (land addition) and changes in the coastline caused by accretion being greater than abrasion. For instance, in 2020-2021, the sea wave height peaked, causing abrasion. However, the wave height continued to decrease in the following years, causing land erosion each year. From the explanation above, it can be concluded that Enggano Island is experiencing changes in its coastline, which are predominantly caused by accretion events.

References

Agustin, N. S., & Syah, A. F. (2020). Analisis Perubahan Garis Pantai Di Pulau Madura Menggunakan Citra Satelit Landsat 8. Juvenil:Jurnal Ilmiah Kelautan Dan Perikanan, 1(3), 427–436. https://doi.org/10.21107/juvenil.v1i3.8843

Aryastana, P., Eryani, I. G. A. P., & Candrayana, K. W. (2016). Perubahan Garis Pantai Dengan Citra Satelit Di Kabupaten Gianyar. Paduraksa, 5(2), 70–81.

Astuti, E. Y., Damar, A., & Kurniawan, F. (2023). Analisis Perubahan Garis Pantai Dan Resiliensi Ekologis Pesisir Kabupaten Tangerang Provinsi Banten. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis, 15(3), 283–300. https://doi.org/10.29244/jitkt.v15i3.42885

Darmiati, Nurjaya, I. W., & Atmadipoera, A. S. (2020). Analisis Perubahan Garis Pantai Di Wilayah Pantai Barat Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis, 12(1), 211–222. https://doi.org/10.29244/jitkt.v12i1.22815

Deddy Bakhtiar, 2020. (n.d.). C dengan gradien temperatur antara 0,13 - 0,14.

Dewi, P. S., Setiyono, H., Handoyo, G., Widada, S., & Suryoputro, A. A. D. (2020). Studi Perubahan Garis Pantai Tahun 2014-2019 di Pesisir Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta. Indonesian Journal of Oceanography, 2(3), 233–242. https://doi.org/10.14710/ijoce.v2i3.8492

Firdaus. (2022). Analisis Pengurangan Risiko Bencana Abrasi Pantai Di Kecamatan. Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia, 7(4), 3965–3977. https://doi.org/10.36418/syntax-literate.v7i4.6726

Isdianto, A., Asyari, I. M., Haykal, M. F., Adibah, F., Irsyad, M. J., & Supriyadi, S. (2020). Analisis Perubahan Garis Pantai Dalam Mendukung Ketahanan Ekosistem Pesisir. Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan), 6(2). https://doi.org/10.20527/jukung.v6i2.9260

Istiqomah, F., Sasmito, B., & Amarrohman, F. J. (2016). Pemantauan Perubahan Garis Pantai Menggunakan Aplikasi Digital Shoreline Analysis System (DSAS). Jurnal Geodesi Undip, 5(1), 78–89.

Istiqomah, M. F., Sutrisno, S., & Wijaya, A. (2018). Analisis Perubahan Garis Pantai Kabupaten Jembrana dengan Menggunakan Citra Satelit Landsat 8. Al-Fiziya: Journal of Materials Science, Geophysics, Instrumentation and Theoretical Physics, 1(1). https://doi.org/10.15408/fiziya.v1i1.8989

Lekatompessy, R. L., & Maturbongs, E. E. (2021). Faktor-Faktor Dalam Upaya Mengatasi Abrasi Di Pesisir Pantai Di Wilayah Kabupaten Merauke. Dialogue : Jurnal Ilmu Administrasi Publik, 3(1), 1–13. https://doi.org/10.14710/dialogue.v3i1.10994

Senoaji, G. (2009). Daya Dukung Lingkungan dan kesesuaian Lahan dalam Pengembangan Pulau Enggano Bengkulu. Jurnal Bumi Lestari, 9(2), 159–166.

Usman, & Irbani. (2019). Garis pantai. 3(March), 6.

Utomo, E., & Bakri, M. D. (2023). Studi Perubahan Garis Pantai dengan Metode DSAS (Digital Shoreline Analysis System) Sebagai Upaya Identifikasi Erosi di Pantai Utara Pulau Tarakan. Borneo Engineering : Jurnal Teknik Sipil, 7(2), 216–233. https://doi.org/10.35334/be.v7i2.4208

Wicaksono, A. D., Awaluddin, M., & Bashit, N. (2020). Analisis Laju Perubahan Garis Pantai Menggunakan Metode Net Shoreline Movement (Nsm) Dengan Add-in Digital Shoreline Analysis System (Dsas) (Studi Kasus : Pesisir Barat Kabupaten Pandeglang). Jurnal Geodesi Undip, 9(2), 21–31. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/26919

Winarso, G., Joko, H., Arifin, S., Pemanfaatan, P., Teknologi, D., Lapan, I., Dinas, ), & Tni, H.-O. (2009). Kajian Penggunaan Data Inderaja Untuk Pemetaan Garis Pantai (Studi Kasus Pantai Utara Jakarta). Jurnal Penginderaan Jauh, 6(1), 65–72.

Yulius, Y. (2020). Abrasi Dan Akresi Berdasarkan Longshore Sediment Transport Dan Perubahan Garis Pantai: Studi Kasus Pantai Pulau Cemara Besar, Karimunjawa. Jurnal Segara, 16(3), 197–208. https://doi.org/10.15578/segara.v16i3.9309

Downloads

Published

2024-11-07

How to Cite

Gunawan, N. A., Ekawita, R., Supiyati, S., & Anjasman, A. (2024). Analisis Perubahan Garis Pantai Pulau Enggano Bengkulu Utara Menggunakan Aplikasi Digital Shoreline Analysis System (DSAS). Jurnal Fisika Unand, 13(6), 756–761. https://doi.org/10.25077/jfu.13.6.756-761.2024

Issue

Section

Articles