Studi Bahaya Seismik dengan Metode Probabilistic Seismic Hazard Analysis di Sumatera Barat

Alifvia Daswita, Dwi Pujiastuti, Titi Anggono

Abstract


Telah dilakukan penelitian bahaya seismik untuk mengetahui nilai percepatan tanah maksimum atau Peak Ground Acceleration (PGA) dan tingkat bahaya seismik di Sumatera Barat menggunakan metode probabilistic seismic hazard analysis (PSHA). Data gempa bumi berasal dari katalog ISC, USGS dan GCMT dalam rentang 1972-2022. Nilai PGA dicari menggunakan fungsi atenuasi dengan probabilitas terlampauinya 10% dan 2% dalam 50 tahun. Hasil penelitian menunjukkan PGA maksimum untuk probabilitas terlampauinya 10%  dan 2% dalam 50 tahun adalah 1,2 gal dan 1,94 gal. Wilayah dengan tingkat bahaya seismik tinggi berada di Kabupaten Mentawai dengan nilai PGA 0,8-0,95 gal dan 1,35-1,54 gal pada probabilitas terlampauinya 10% dan 2% dalam 50 tahun. Wilayah dengan tingkat bahaya seismik sedang sampai tinggi berada di wilayah Bukit Barisan diantaranya Kota Padang, Kota Pariaman dan Kota Bukitinggi dengan PGA 0,39-0,75 gal dan 0,65-1,33 gal pada probabilitas terlampauinya 10% dan 2% dalam 50 tahun. Wilayah dengan tingkat bahaya seismik rendah sampai sedang berada di belakang Bukit Barisan seperti Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Sijunjung dan Kota Payakumbuh dengan PGA <0,4 gal. Berdasarkan nilai PGA maka didapatkan bahwa Sumatera Barat memiliki tingkat bahaya seismik sedang sampai tinggi secara keseluruhan dan tinggi pada daerah Siberut dan Pagai Selatan karena berada pada zona megathrust dan sesar Mentawai.

Keywords


bahaya seismik; PGA; PSHA; Sumatera Barat

Full Text:

PDF

References


Badan Standarisasi Nasional (BSN). (2019), Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung Dan Nongedung, in SNI 1726-2019, Jakarta.

BNPB. (2012), Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 02 Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana, Jakarta.

Dari, R.W. and Pujiastuti, D. (2021), “Studi Bahaya Seismik dengan Metode Probabilistic Seismic Hazard Analisys di Kabupaten Mentawai”, Jurnal Fisika Unand, Universitas Andalas, Vol. 10 No. 4, pp. 532–539.

Dziewonski, A.M., Chou, T.A. and Woodhouse, J.H. (1981), “Determination of Earthquake Source Parameters from Wavefrom Data for Studies of Global and Regional Seismicity”, Journal of Geophysical Research, Vol. 86 No. B4, pp. 2825–2852.

Erlangga, W. (2020), “Karakteristik Dan Parameter Subduksi Sumber Gempa Pulau Jawa”, Teknisia, Vol. XXV No. 2, pp. 30–40.

Gardner, J.K. and Knopoff, L. (1974), “Is the Sequence of Earthquakes in Southern California, with Aftershocks Removed, Poissonian?’”, Bulletin of the Seismological Society of America, Vol. 64 No. 5, pp. 1363–1367.

Hadi, A.I. and Brotopuspito, K.S. (2015), “Pemetaan Percepatan Getaran Tanah Maksimum Menggunakan Pendekatan Probabilistic Seismic Hazard Analysis (PSHA) di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu”, Berkala Fisika, Vol. 18 No. 3, pp. 101–112.

Netrisa, Z., Syafriani, Triyono, R. and Arifin, H. (2018), “Pemetaan Bahaya Gempabumi Deterministik dengan Pendekatan Peak Ground Acceleration (PGA) di Kota Padang”, Pillar of Physics, Vol. 11 No. 2, pp. 41–48.

PusGeN. (2017), Peta Sumber Dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Bandung.

Rajif, M. and Syafriani, S. (2021), “Hazard Seismic Zonation Analysis of West Sumatra Region Using Probabilistic Hazard Seismic Analysis (Phsa) Method”, Pillar of Physics, Vol. 14 No. 1, pp. 8–17.

Santoso, E., Widiyantoro, S. and Sukanta, N. (2011), “Studi Hazard Seismik dan Hubungannya dengan Intensitas Seismik di Pulau Sumatera dan Sekitarnya”, Jurnal Meteorologi Dan Geofisika, Vol. 12 No. 2, pp. 129–136.

Saputra, E., Makrup, L., Nugraheni, F. and Widodo. (2020), “Analisis Percepatan Tanah Permukaan di Wilayah Riau dengan Metode PSHA”, Teknisia, Vol. XXV No. 1, pp. 51–59.

Setiawan, B. (2017), “Probabilistic seismic hazard analysis incorporating Monte Carlo method in the case of Adelaide region”, Indonesian Journal on Geoscience, Geological Agency, Vol. 4 No. 2, pp. 81–96.

Shobari, A.F., Mufti, I.J., Khoirullah, N., Zakaria, Z., Sophian, R.I. and Mulyo, A. (2019), “Correlation of Horizontal Earthquake Coefficient Value (Kh) With Safety Factor (FS) Value in Cilengkrang, West Java”, Padjajaran Geoscience Journal, Vol. 3 No. 4, pp. 243–253.

Sieh, K. and Natawidjaja, D. (2000), “Neotectonics of the Sumatran fault, Indonesia”, Journal of Geophysical Research: Solid Earth, Blackwell Publishing Ltd, Vol. 105 No. B12, pp. 28295–28326.

Wessel, P., Luis, J.F., Uieda, L., Scharroo, R., Wobbe, F., Smith, W.H.F. and Tian, D. (2019), “The Generic Mapping Tools Version 6”, Geochemistry, Geophysics, Geosystems, Vol. 20 No. 11, pp. 5556–5564.




DOI: https://doi.org/10.25077/jfu.12.3.444-450.2023

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License

Published by:

Departemen Fisika, FMIPA Universitas Andalas

Kampus Unand Limau Manis Padang Sumatera Barat 25163

Telepon 0751-73307

Email:jfu@sci.unand.ac.id